TAWARAN HARTA KARUN DARI SEQUISLIFE

TAWARAN HARTA KARUN DARI SEQUISLIFE
Oleh: Eko Endarto

 

Siang itu dalam perjalanan menuju kantor salah satu klien Biro kami saya melihat spanduk yang berukuran cukup besar dengan tulisan mencolok “Temukan harta karun di toko kami”.

Dengan senyum yang tersungging saya membayangkan cerita-cerita dahulu bagaimana sulitnya untuk mendapatkan harta karun.Ingat cerita Alibaba yang kehilangan saudaranya karena dibunuh oleh perampok? Ya seperti itulah sulitnya untuk mendapatkan harta karun tersebut.

Tidak seperti cerita Alibaba dengan jamannya, saat ini untuk mendapatkan harta karun dengan cara seperti itu sudah tidak mungkin. Harta karun jaman sekarang adalah harta yang harus dipersiapkan dan dianggarkan untuk dapat dinikmati.

Persiapkan dengan Sequislife Retirement Life Plan (SRLP)

Mungkin Anda akan bingung kenapa dan bagaimana kita bisa mempersiapkan harta karun untuk anak dan cucu kita melalui produk asuransi di atas.

Oh ya mungkin perlu dijelasin dulu, produk ini adalah salah satu produk unggulan dari PT asuransi jiwa Sequislife salah satu grup perusahaan Gunung Sewu yang telah mulai ada di Indonesia sejak tahun 1984 dengan nama Universal Life indo (ULINDO).

Sebagai salah satu perusahaan asuransi yang cukup besar, asuransi ini cuckup memiliki produk yang lengkap dan beragam. Mulai dari yang tradisional sampai dengan yang terkini seperti unit link.

Produk Sequislife Retirement Life Plan (SRLP) ini adalah salah satu produk tradisional yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi ini. Disebut tradisional karena produk ini adalah produk dasar dari asuransi. Ya murni suatu perlindungan atas jiwa dan penghasilan kita. Bandingkan dengan produk unit link yang selain memberikan perlindungan jiwa juga menjanjikan adanya investasi yang seharusnya bukan produk asuransi.

Produk Asuransi Adalah harta karun?

Anda mungkin akan bingung kenapa harta karun adalah produk SRLP ? Untuk diketahui, produk ini memberikan jaminan atas perolehan uang pertanggungan yang bisa Anda harapkan dimasa datang. Selain itu produk asuransi juga menyediakan nilai perlindungan atas jiwa Anda. Belum lagi adanya bonus dan nilai tunai. Itu semua uang lho makanya kenapa saya katakana harta karun bisa dipersiapkan melalui produk asuransi.

Nah itulah kenapa saya mengangap produk ini dapat kita jadikan harta karun terencana yang dapat kita siapkan untuk anak cucu kita.

Mungkin untuk lebih jelas dan detailnya, kita bahas bagaimana caranya produk ini dapat menjamin harta karun untuk anak cucu kita.

Bagaimana caranya ?

Kalau sudah tahu alasannya, sekarang kita bongkar rahasianya harta karun tersebut.

Ok kita mulai berandai-andai. Misalnya kita ingin mempersiapkan warisan untuk anak dan cucu kita sebesar Rp.500 juta.
Maka kemungkinan yang terjadi dan yang mereka tawarkan adalah :

1. Bila tertanggung meninggal.
Bila ini terjadi sebelum selesainya masa pembayaran premi, maka ahliwaris akan mendapatkan 200% dari uang pertanngungan atau sebesar 2 x Rp.500 juta = 1 milyar.
Bila kematian tertanggung setelah habis masa pembayaran premi maka yang diperoleh ahli waris lebih banyak lagi yaitu 200% up + bonus dan nilai tunai kalau ada.

2. Bila tertanggung sampai dengan masa pensiun yang ditentukan
Ada tiga masa pensiun yang ditawarkan yaitu 55,60 dan 65. Nah bila masa ini tercapai, maka tertanggung akan menerima 100% up yang berarti Rp.500 juta. Jadi pada masa ini selain dapat pensiun dari kantor(bila ada), anda juga bisa memberikan harta karun untuk anak Anda yaitu sebesar Rp.500 juta. Ini berarti jatah pensiun Anda tidak terganggu oleh jatah warisan anak.

3. Bila tertanggung meninggal setelah masa pensiun.
Ini kelebihan lainnya, bila tertanggung meninggal setelah usia pensiun yang ditentukan katakanlah setelah 55 tahun, maka ahli waris akan mendapatkan klaim atas pertanggungan jiwa yang sebesar 100% UP. Atau ini berarti sebesar Rp.500 juta ditambah bonus dan nilai tunai bila ada. Dan ini tentu menjadi jatah cucu Anda.

Gimana cukup menggiurkan tidak? Bayangkan disaat Anda mendapatkan pensiun dari kantor Anda bisa memberikan warisan kepada anak Anda. Dan ketika Anda sudah tidak ada, kenang-kenangan untuk sang cucu telah tersedia.

Lebih Memberi Kepastian

Kalau Anda adalah seorang yang tidak menyukai risiko atas investasi, maka produk ini memang pas untuk Anda. Dengan tingkat kepastian jumlah yang ditawarkan dan juga keleluasaan jangka waktu setoran premi yang mulai dari 5 tahun sampai dengan 20 tahun, maka produk ini layak untuk menjadi pertimbangan.

Dibandingkan dengan produk modern yang berbalut investasi, produk ini memang lebih memberi kepastian dalam mendapatkan uang pertanggungan. Dengan perjanjian umur pensiun 55 tahun misalnya, Anda pasti mendapatkan sebesar uang pertanggungan yang dijanjikan tanpa melihat apakah investasi yang dilakukan menguntungkan atau tidak.

Jadi kalau memang bertujuan untuk mendapatkan perlindungan yang layak, produk ini memang jagonya.

Tapi disamping keunggulan tersebut, tingkat likuiditas yang rendah memang menjadikan produk ini sulit bersaing dengan produk modern lainnya yang memungkinkan untuk ditarik setiap waktu. Belum lagi adanya tawaran ilustrasi hasil investasi pada produk asuransi modern, yang walaupun itu tidak dijamin, tapi memberikan daya pikat tersendiri bagi para nasabah.

Kesimpulan

Produk ini memang tidak memberikan janji-janji besaran hasil investasi yang fantastis. Ini adalah murni produk perlindungan atas pendapatan dan jiwa Anda. Jadi kalau memang Anda ingin terlindungi dengan aman dan mengharapkan besaran jumlah yang pasti atas nilai perlindungan tersebut, maka harta karun untuk anak cucu Anda ini memang bisa dipersiapkan.


Ringkasan

Kekuatan
1. Sebagai produk asuransi yang basisnya mengalihkan risiko maka produk ini memang sudah tepat.Pengalihan risiko atas kematian dan hilangnya pendapatan merupakan sasaran produk ini.
2. Kepastian atas jumlah uang pertanggungan yang didapat menjadi nilai lebih produk dibandingkan investasi lainnya yang tergantung dari keadaan bunga dan iklim investasi.

Kelemahan
1. Tingkat likuiditas yang sangat rendah jika dibandingkan dengan produk asuransi modern khususnya unit link.
2. Tambahan manfaat (riders) yang terbatas membuat produk ini kalah bersaing dengan produk link yang lebih banyak riders-nya.

Saran
1. Untuk kedepannya mungkin bisa ditambahkan beberapa manfaat tambahan yang menguntungkan bagi para nasabahnya. Untuk premi yang setara dengan produk unitlink, manfaat tambahan yang didapat dirasa kurang maksimal.
2. Sebagai produk yang memberikan kepastian hasil, seharusnya produk ini akan lebih memiliki nilai jual dibandingkan dengan produk link yang baru memberikan suatu harapan (asumsi). Dan ini jarang menjadi alat dalam penjualan produk.

Salam.
Eko Endarto
Perencana Keuangan

Mengupas tuntas Asuransi Unitlink – part 1

Survey sedikit, asuransi Anda saat ini apa? Pasti jawabannya adalah Unitlink. Atau sering kita kenal sebagai Asuransi + Investasi.

Hampir 80 persen peserta Asuransi  di Indonesia memilih produk Unitlink sebagai rencana proteksi mereka. 20 % sisa nya adalah asuransi murni.

Kenapa Unitlink begitu di gemari? Karena kemahiran Agen kah? Karena kemampuan perusahaan asuransi membuat produk kah? Atau memang kebutuhan nasabah ? Ok, kita tidak akan membahas masalah ini, biar lah itu urusan ahli marketing dan psikolog saja.

Yang akan kita bahas disini adalah mengupas tuntas sebenarnya apakah Asuransi Unitlink itu, dari A to Z about unitlink.

Kita mulai dari alasan kita membeli dulu d.

Alasan pertama kita pasti karena kita sayang pada keluarga kita, maka kita ingin melindungi mereka dari semua resiko kehidupan, resiko yg dapat terjadi diluar kontrol kita. Karena nya kita butuh Asuransi.

Alasan kedua, karena kita ditawarkan oleh agen kita, dgn mengatakan bahwa asuransi UL dapat dipake untuk merancang dana pendidikan, pensiun, jalan2, naik haji, dan lain2, tergantung pinter nya sang agen meramu jualannya d. 🙂

serta alasan2 selanjutnya, yang biasa nya sudah bias d.

Tetapi dari semua alasan2 yg dikemukan, jujur ya jawabnya, 1000 % saya yakin sekali, nasabah UL tergiur dengan hasil investasi yang katanya dapat memberikan return diatas 20 – 40 % setahun nya. Ayoo coba dijawab dan diteliti kembali ….

benarkah alasan ini yg Anda pakai sehingga Anda mengambil asuransi UL itu???

Sampai di sini dulu, besok kita sambung lagi, tentang biaya UL secara detail dan panjangggg 🙂

7 Alasan Mengapa Kita Butuh Perencanaan Keuangan

Pada20-30 tahun lalu, masa-masa orang tua kita masih membiayai hidup kita, belum ada yang namanya profesi Financial Planner atau Perencana Keuangan di Indonesia. Tapi 10 tahun belakangan ini profesi ini sudah banyak bermunculan di Indonesia. Dengan berkembangnya gaya hidup yang semakin konsumtif, naiknya inflasi yang membuat kebutuhan hidup dimasa yang akan datang semkin mahal, banyaknya produk-produk investasi yang ditawarkan, dan semakin sadarnya masyarakat akan kesejahteraan hidupnya. 

Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sebuah Perencanaan Keuangan :

1. Untuk melindungi diri kita dan keluarga dari risiko keuangan

Dalam siklus hidup tentunya ada masa-masa naik dan turunnya tingkat kehidupan , dan tidak dapat dipungkiri, dimanapun situasi kehidupan kita, pastinya berhubungan dengan uang. Naik turunnya situasi keuangan masih dapat diatasi dengan bantuan seorang profesional. Apa saja masalah-masalah penting dan darurat yang berhubungan dengan keuangan, contohnya adalah : kehilangan pekerjaan, sakit keras, kecelakaan yang menyebabkan cacat, dan kematian kepala keluarga sebagai sumber pendapatan.

2. Untuk melunasi utang

Memang sangat baik jika kita sudah memiliki investasi, baik investasi pada pasar modal, properti, bisnis maupun barang-barang berharga. Namun masih banyak diantara kita yang juga memiliki hutang yang besar, terutama hutang konsumtif. Hal ini sebenarnya sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Sangatlah tidak tepat jika setiap bulan berinvestasi dengan tujuan untuk mengumpulkan aset namun juga menumpuk hutang yang bunganya lebih tinggi dari hasil investasi kita.
Oleh karena itu, menyelesaikan hutang adalah hal yang paling penting didalam sebuah Perencanaan Keuangan yang kita miliki.

3. Untuk biaya membesarkan anak-anak

Setiap orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu porsi yang cukup besar didalam anggaran rumah tangga adalah biaya untuk membesarkan anak-anak yang dapat berlangsung sekitar 20-25 tahun sebelum anak-anak kita dapat membiayai dirinya sendiri. Biaya ini meliputi sejak anak lahir, hingga biaya pernikahan, namun biaya yang paling besar adalah biaya pendidikan sejak memasuki persiapan sekolah (pre-school) hingga perguruan tinggi. Sebagai ilustrasi, jika biaya kuliah saat ini adalah Rp 50 juta, dengan adanya inflasi maka, dalam 15 tahun biaya tersebut menjadi sekitar Rp 770 juta.

4. Untuk pembelian aset, dari kendaraan hingga rumah

Rumah adalah aset utama yang harus dimiliki oleh seseorang, selain untuk digunakan sebagai tempat tinggal, rumah juga mnjadi sebuat aset yang nilainya bertambah dari waktu kewaktu. Aset kedua yang harus dimiliki adalah kendaraan. Umur kendaraan yang nyaman adalah 5 tahun. Jadi layaknya, setiap 5 tahun kita perlu mengganti kendaraan kita. 

Namun tidak semua orang, walaupun sudah memiliki pekerjaan, mampu untuk membeli rumah dan kendaraan karena gaji yang hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari hari sehingga dari tahun ke tahun uang tidak pernah cukup untuk membeli aset.Oleh karena itu diperlukan suatu solusi agar keinginan untuk membeli aset aset dapat tercapai.

5. Untuk membiayai pembelian polis asuransi

Semua aset yang sudah kita kumpulkan adalah untuk memenuhi segala kebutuhan kehidupan keluarga, namun bayangkan jika suatu saat terjadi kecelakaan, sakit atau meninggal, sehingga tidak dapat lagi kita membiayai keluarga kita.Untuk melindungi nilai ekonomis seseorang yang menjadi sumber pendapatan keluarga adalah dengan asuransi. Pertanyaan berikutnya adalah apakah asuransi yang kita miliki nilainya sudah cukup untuk membiayai kehidupan hingga masa depan keluarga yang ditinggalkan dapat terjamin. Berapa sebenarnya nilai asuransi yang harus dimiliki? Apa saja benefit dari asuransi kesehatan yang kita miliki? 

6. Untuk bisa menikmati pensiun dengan taraf hidup yang nyaman

Pensiun adalah saatnya kita menikmati masa istirahat dari pekerjaan. Tentunya kita ingin menikmati dengan taraf hidup yang nyaman. Namun dari mana kita bisa mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai pensiun seperti yang kita inginkan?. Sudah bukan saatnya pada saat pensiun, justru kita masih harus mencari pekerjaan untuk membiayai hidup kita. Bukan hal yang tepat juga jika kita harus bergantung biaya ke anak-anak kita yang mungkin masih memerlukan biaya-biaya untuk kehidupannya sendiri bahkan untuk keluarganya.Sebagai ilustrasi, jika saat ini umur kita 45 tahun dengan biaya hidup kita adalah Rp 15 juta, maka pada saat kita pensiun diumur 55 tahun maka kita membutuhkan dana sekitar Rp 16 Milyar untuk dapat menikmati pensiun selama 20 tahun.

7. Untuk mewariskan kekayaan kita kepada anak-anak

Jika kita sudah memiliki Perencanaan Keuangan maka segala aset dan kekayaan kita sudah tertata untuk setiap tujuan. Pada akhirnya, jika kita berumur panjang dan memasuki usia pensiun, segala kekayaan yang kita miliki dapat kita wariskan kepada anak-anak. Oleh karena itu menyiapkan wasiat juga menjadi bagian dari sebuah Perencaan, agar generasi berikutnya dapat menikmati dan memelihara kekayaan yang kita wariskan.

Kapan saat yang tepat untuk memulai Perencanaan? Semakin dini memulai sebuah Perencanaan, akan semakin baik, terutama pada saat usia masih produktif. Dengan demikian kondisi keuangan akan menjadi lebih baik dengan jangka waktu investasi yang panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC-Senior Financial Advisor AFC

SEKILAS TENTANG REKSA DANA

Reksa Dana merupakan adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari investor, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio efek. Keuntungan yang diperoleh berupa kenaikan nilai investasi masyarakat pemodal seiring dengan berjalannya waktu periode investasi.

Pada Reksa Dana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana tersebut.

Tertarik berinvestasi di Reksa Dana? Berikut petunjuk mengenal Reksa Dana seperti dikutip dari situs Bank Indonesia (BI) :

JENIS-JENIS REKSADANA

Reksa Dana beragam jenisnya. Berikut beberapa contoh produk Reksa Dana yang telah beredar di Indonesia.

  • Reksa Dana Pasar Uang : Reksa Dana yang menempatkan 100% dananya, dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi (surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah) yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap : Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen obligasi.
  • Reksa Dana Campuran : Reksa Dana yang menempatkan dananya, dalam instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel.
  • Reksa Dana Saham : Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen saham.
  • Reksa Dana Terproteksi : Reksa Dana yang menempatkan sebagian besar dananya dalam instrumen obligasi sedemikian rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh temponya.

KARAKTERISTIK REKSA DANA

Berikut karakteristik dari Reksa Dana berdasarkan Jenis-jenisnya:

Pasar Uang
Relatif lebih aman dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Bersifat likuid atau mudah dicairkan. Investasi jangka pendek. Mempunyai potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito.

Pendapatan Tetap
Mempunyai potensi keuntungan lebih tinggi dari reksa dana pasar uang. Investasi jangka menengah.

Campuran
Mempunyai potensi keuntungan yang cukup tinggi. Investasi jangka menengah sampai panjang.

Saham
Mempunyai potensi keuntungan paling tinggi, namun mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding reksa dana lainnya. Investasi jangka panjang.

Terproteksi
Perlindungan 100% pada nilai pokok investasi, jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Mempunyai potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portfolio obligasi.

KEUNTUNGAN REKSA DANA

  • Biaya relatif rendah
  • Cocok untuk pemodal pemula dan investor dengan kemampuan finansial yang tidak terlalu besar, serta tidak terlalu menguasai teknik-teknik portofolio.
  • Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional.

RESIKO REKSA DANA

Reksa Dana dapat memberikan keuntungan bagi Investor apabila portfolio efek yang dikelola oleh Manajer Investasi memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, namun jika portfolio efek tersebut mengalami kerugian maka Reksa Dana juga bisa mengalami kerugian.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM REKSA DANA

  • Reksa Dana bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin oleh bank, serta tidak termasuk dalam cakupan objek program penagunan pemerintah atau enagunan simpanan.
  • Semakin tinggi potensi keuntungan yang dapat Anda raih, semakin besar pula risiko hilangnya nilai investasi Anda.
  • Pastikan memperoleh Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan.
  • Pastikan memiliki hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaannya, kepada Manajer Investasi.
  • Dapatkan laporan posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan dan laporan tahunan posisi penyertaan serta pembaharuan prospektus.
  • Ketahui dan pahami rencana investasi portfolio yang akan ditanam dari produk Reksa Dana baik potensi hasil dan risiko dengan membaca prospektus secara cermat.
  • Pahami tujuan rencana keuangan pribadi dan pemilihan produk sesuai dengan profil risiko.
  • Tetap menyediakan dana yang cukup dan menabung secara teratur untuk mengantisipasi timbulnya risiko investasi.
  • Pilih jangka waktu investasi yang sesuai dengan rencana keuangan Anda dan jangan mudah terpengaruh pendapat orang lain, serta berpikir dan bertindak realistis dalam berinvestasi.

dari berbagai sumber ….

PILIH MANA – SEJAHTERA ATAU KAYA RAYA ?

Kita bisa saja terkecoh. Bukan tidak mungkin, orang yang selama ini kita anggap kaya raya, harta berlimpah, sebenarnya memiliki jumlah utang yang lebih besar ketimbang kekayaannya. Jadi, sebenarnya, sejahtera memiliki makna lebih dibandingkan dengan sekadar disebut sebagai orang kaya. Sejahtera semestinya memiliki unsur kebahagiaan di dalamnya. Sementara kekayaan belum tentu dibarengi dengan kebahagiaan. Nah, pilih mana? Sejahtera atau kaya raya?

Kesejahteraan sebenarnya adalah ketika seseorang bisa memenuhi kebutuhan—secara relatif—baik itu primer, sekunder, maupun tersier, berdasarkan nilai yang ada pada diri seseorang. Kenapa demikian? Badu, misalnya, merasa dirinya sudah cukup kaya dan sejahtera ketika bisa menikmati makan tiga kali sehari, bisa memiliki rumah kecil, dan bisa menyekolahkan anak. Badu merasa harta yang dimilikinya sudah mencukupi dan hidup bahagia.

Akan tetapi, lain dengan Polan. Ia sudah memiliki rumah besar, mobil bagus, deposito di berbagai bank, dan kekayaan lainnya. Namun, Polan melihat teman-temannya jauh lebih kaya ketimbang dirinya. Oleh karena itu, Polan merasa belum sejahtera. Dari situasi tersebut jelas bahwa besarnya harta tidak berbanding lurus dengan makna kesejahteraan secara relatif.

Dengan kata lain, sejahtera sebenarnya dimulai dari konsep berpikir atau persepsi terhadap kesejahteraan itu sendiri. Jadi, tidak mengherankan jika Badu merasa sejahtera, sementara Polan masih merasa ”sengsara”. Makanya, disebut sebagai nilai relatif. Lalu, bagaimana agar tidak terjebak dalam suasana sebagaimana dialami oleh Polan? Ada beberapa hal yang sebaiknya dicerna ulang, seperti berikut ini.

Konsep sejahtera
Pertama, memahami konsep kesejahteraan. Hal penting dalam memahami kesejahteraan adalah memutuskan arti kesejahteraan itu sendiri berdasarkan nilai pada diri kita masing-masing. Bukan karena tetangga kita memiliki rumah lebih bagus atau mobil lebih banyak , maka kita anggap tetangga kita lebih sejahtera. Bukan itu maknanya, melainkan model kesejahteraan seperti apa yang kita inginkan. Jadi, tidak perlu melihat orang lain.

Berikutnya, memastikan untuk apa semua uang dan harta yang sudah dan akan Anda miliki nantinya. Jadi, ada tujuan dari harta tersebut. Bukan sekadar dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Ini sekaligus menjelaskan bahwa kekayaan dalam makna kesejahteraan adalah ketika Anda bisa menikmati dan mensyukuri kekayaan tersebut. Bukan kekayaan yang berlimpah karena utang berlimpah, misalnya. Atau dalam bentuk lain, harta dan kekayaan membuat kita menjadi berperilaku buruk, menjadi serakah atau menjadi kikir.

Jadi, kesimpulannya, definisikan dulu arti kesejahteraan secara seluas-luasnya. Termasuk, hubungan antara jumlah harta dan uang yang dimiliki atau diinginkan dengan kebahagiaan. Baru setelah itu bicara mengenai bagaimana mencapainya.

Mendapatkan kesejahteraan
Kedua, mendapatkan kesejahteraan. Untuk menjadi sejahtera sebagaimana ukuran yang telah diputuskan oleh masing-masing individu, Anda terlebih dahulu harus mengetahui seberapa jauh jarak Anda saat ini dengan tingkat kesejahteraan yang hendak diraih. Sebagai misal, dari sisi aset, saat ini Anda menyewa rumah dan Anda beranggapan, untuk sejahtera, setidaknya Anda mesti memiliki rumah sendiri. Maka, pertanyaan berikutnya adalah, rumah seperti apa yang ingin Anda miliki.

Lalu berapa lama dari sekarang rumah tersebut dapat Anda miliki. Kemudian dari mana sumber pembiayaannya. Artinya, ada rencana yang jelas, terukur, baik dari sisi waktu maupun sumber dananya. Jadi, boleh-boleh saja Anda mendambakan apa saja, tetapi tidak boleh menafikan rasionalitas. Jangan sampai Anda terjebak pada kesejahteraan artifisial; memiliki aset bersumber dari utang dan kemudian aset tersebut hilang kembali karena Anda gagal melunasi utang.

Kesejahteraan termasuk unsur kebahagiaan bukan sekadar untuk dicapai, sesuai ukuran masing-masing. Ketika kesejahteraan itu sudah tercapai, langkah berikutnya adalah bagaimana mempertahankan kesejahteraan tersebut.

Tetap sejahtera
Ketiga, tetap sejahtera. Ketika kekayaan meningkat, sebagian kalangan juga mengubah gaya hidup, pola pergaulan, dan tingkat konsumsi. Perubahan itu, hakikatnya menjadikan biaya hidup semakin mahal. Oleh sebab itu, salah satu kunci paling mendasar untuk mempertahankan kesejahteraan adalah melalui kontrol terhadap perubahan gaya hidup. Dan, itu bisa dijaga dengan kembali mengajukan pertanyaan, ”Apa definisi kesejahteraan bagi diri Anda?”

Secara konseptual, menjaga kesejahteraan dapat dilakukan dengan cara melakukan check up secara reguler terhadap kondisi keuangan dan kekayaan Anda. Jika delta pengeluaran tiba-tiba menjadi lebih besar ketimbang delta pemasukan, sebaiknya Anda berhati-hati. Itu merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang mulai keliru dalam pengelolaan kesejahteraan Anda.

Untuk mencegah permasalahan lebih lanjut, mulailah membelanjakan uang untuk hal-hal yang berkualitas. Bukan membeli barang-barang berharga murah, tetapi daya gunanya rendah dan frekuensi pembelian bisa tinggi. Lebih jauh lagi, stop melakukan pengeluaran—khususnya terhadap sesuatu yang bersifat keinginan—ketika pemasukan tidak mencukupi. Dengan kata lain, ketika kesejahteraan telah bersama Anda, jangan menggunakan aset yang telah dimiliki untuk membiayai pengeluaran.

(Elvyn G. Masassya, praktisi keuangan)

Asuransi Unitlink bagaikan selingkuh ?!

Untuk yang akhir-akhir ini pernah main ke bank dan ngobrol dengan bagian Customer Service, kemungkinan besar ditawarkan sebuah produk berjenis Unit Link. Dengan kemasan dan dengan nama apapun. Intinya tetap unitlink. Atau malah ada anggota keluarganya yang menjadi agen dari sebuah perusahaan asuransi tertentu? Dan bolak-balik menawarkan Unitlink? Sebenarnya, makhluk apakah unitlink?

UnitLink adalah sebuah produk keuangan yang menggabungkan antara 2 produk keuangan, yaitu antara Asuransi dengan Investasi serupa Reksadana. Kami para Perencana Keuangan Independen atau Financial Planner, berulang kali menyatakan bahwa kami tidak menyarankan produk UnitLink ini, baik untuk kebutuhan proteksi ataupun investasi. Kenapa? Ingat, handphone yang memiliki kamera 8 megapiksel, masih tetap belum bisa mengalahkan kualitas kamera DSLR dengan ukuran megapiksel yang sama. Tidak maksimal, hingga akhirnya anda memutuskan tetap membeli kamera DSLR khusus. Sabun mandi yang mengandung moisturizer tetap tidak akan melembabkan kulit anda dengan maksimal, hingga pada akhirnya anda harus membeli body lotion khusus untuk melembabkan kulit anda sepanjang hari. Betul?

Mari kita masuk ke ilustrasi cinta. Karena saya tahu anda pasti lebih memahaminya dengan bahasa cinta. Jadi UnitLink itu seperti ini sederhananya: Anda memiliki seorang pacar. Pacar yang cantik/ganteng rupawan nan paripurna. Tapi, anda merasa dengan ke-rupawan-an mereka, posisi anda sangat mudah untuk direbut orang lain. Lalu, anda berpikir, “coba cari ‘serep’ aah.. Buat jaga-jaga kalo dia nyangkut sama orang lain.” Anda mencari dan dapatlah seorang pasangan kedua yang mungkin tidak se-rupawan pasangan pertama anda. Aspek lainnya, hampir sama sempurnanya dengan yang pertama. Percaya diri anda meningkat karena merasa posisi anda sudah aman dengan adanya dua wanita tersebut di hidup anda. Seminggu berjalan menyenangkan. Dua minggu berjalan lancar saja. Pasangan pertama tidak tahu. Pasangan kedua pun begitu. Aman.

Masuk bulan kedua, anda mulai kewalahan. Pasangan pertama sedang sakit, membutuhkan perhatian anda. Di saat yang sama, pasangan yang kedua menghadapi masa-masa buruk, dimarahin bos di kantor, dan membutuhkan waktu anda untuk curhat. Ketika anda sedang menjenguk dan menemani pasangan pertama di Rumah Sakit, pasangan kedua menelepon minta ditemani ke coffee shop untuk curhat, padahal anda baru 5 menit di Rumah Sakit. Akhirnya anda ambil jalan tengah, curhat via telepon dengan pasangan kedua, tanpa meninggalkan Rumah Sakit. Pasangan pertama yang sedang sakit mulai risih karena anda sibuk teleponan, tidak fokus menemani dirinya. Pasangan kedua pun protes karena anda seperti tidak fokus ketika ngobrol di telepon. Hingga akhirnya, pasangan kedua mendengar suara omelan dari pasangan pertama via telepon. Posisi anda kritis. Hingga akhirnya terbongkar semuanya. Keduanya putus dari anda.

Ketika anda memiliki sesuatu yang terdiri dari kombinasi antara 2 hal, kemungkinan sesuatu tersebut tidak akan memberikan hasil yang maksimal seperti yang anda harapkan. Karena tidak fokus memberikan apa yang anda harapkan. Dengan anda memiliki 2 pacar sekaligus, memang anda mendapatkan semua yang anda butuhkan. Tapi, apakah anda bisa fokus memberikan kasih sayang kepada keduanya? Rasanya tidak. Kemungkinan, salah satu dari mereka akan memutuskan anda, jika tidak keduanya sekaligus.

Dengan memiliki UnitLink yang berisi kombinasi antara “pacar pertama” yaitu asuransi dengan “pacar kedua” yaitu investasi, anda berharap mendapatkan manfaat yang maksimal dari keduanya. Namun, pada akhirnya anda akan merasakan betapa mereka tidak fokus dalam mempersiapkan proteksi dan investasi anda. Dan andapun “putus” dengan mereka dengan puluhan juta kerugian yang sudah anda keluarkan dan caci maki kepada produk tersebut.

Intinya adalah fokuslah! Jika anda membutuhkan proteksi, beli asuransi jiwa murni. Jika anda butuh investasi, belilah produk investasi murni. Memang sedikit lebih repot, tapi setidaknya maksimal. Toh, anda kadang rela repot demi hubungan yang harmonis dan langgeng kan?

sumber : http://avidwiputra.com/?p=329

Membeli masa depan dengan uang hari ini …

Kalimat ini sering terdengar sekarang. Bersliweran. Saya suka kalimat ini karena singkat, mengena dan menceritakan banyak hal. Sejujurnya saya tak tahu siapa yang mempopulerkan. Bagaimana memahaminya dengan mudah? Begini : harga-harga secara ‘alamiah’ naik dari waktu ke waktu. Penyebabnya tentu inflasi. Di masa datang, kita harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama saat ini, bahkan dengan uang yang rencananya kita tabung dan (kita harapkan) berkembang.

Sulit membayangkan apa yang terjadi dengan daya beli harta kita 15 dan 20 tahun mendatang. Kita menyimpan dan menyelamatkan harta dengan cara terlalu biasa untuk bisa mengejar kenaikan harga di masa datang.

Seberapa mengerti kita akan hitungan kenaikan biaya hidup per bulan ketika memasuki masa pensiun nanti? Bahkan, seberapa peduli? Para karyawan menyisihkan 3% s.d 15% dari gajinya per bulan untuk persiapan memasuki masa purna bhakti tanpa bisa membayangkan apakah dana pensiunnya mampu menopang hidupnya per bulan nanti. Harga-harga ketika itu melambung tinggi, sementara badan makin renta dan tak seproduktif saat muda. Beranikah kita membayangkan bahwa biaya hidup Rp 2 juta per orang saat ini dalam sebulan, dalam 20 tahun lagi menjadi +/- sekitar Rp 13 juta per bulan? Itu biaya hidup satu orang dalam keluarga.

Penyedia pengelolaan dana pensiun datang menjelaskan dengan angka-angka besar sebagai janji return. Kita terperangah karena saking besarnya, tanpa mau mengkaji bahwa angka tersebut menjadi begitu tak berarti nanti. Sebagaimana, yang sering saya contohkan dalam seminar, 10 tahun lalu kita menilai besar angka Rp 250 utk satu permen ketika dulu harga sebutir permen adalah Rp 25. Sekarang, kita sudah biasa keluarkan Rp 1.000 dan mendapatkan 4 butir. Artinya harga permen naik 10 kali lipat dalam 10 tahun. Ini mungkin bukan masalah asal pendapatan kita, misalkan gaji, ‘disesuaikan’ tiap tahun. Tapi jadi masalah untuk tabungan kita, yang sudah kita serahkan ke lembaga keuangan dan dijanjikan berkembang, padahal memberikan hasil yang memiskinkan.

Dua belas tahun lalu seorang karyawan dipotong gaji Rp 250.000 untuk dikelola dana pensiun. Saat ini angka simpanannya menjadi Rp 57.000.000 atau ‘berkembang’ sebesar 4,9% setiap tahunnya. Lihat angka inflasi rata-rata 5-10% per tahun, sebetulnya dana itu jelas ‘tak mampu membeli’ kebutuhan masa depan si karyawan. Tabungan dana pensiun tak mampu memproteksi simpanannya karena tumbuh lebih kecil daripada naiknya harga-harga. Itu belum ditambah 20 tahun lagi kedepan ketika karyawan benar-benar pensiun.

Membeli masa depan dengan harga sekarang adalah menabung dengan angka hitung/ nominal saat ini dan membiarkan tabungan itu ‘bekerja’ untuk membeli kebutuhan kita di masa datang. Kita menabung untuk pendidikan anak masuk kuliah 10 tahun lagi, ketika dibutuhkan nanti, tabungan kita cukup ‘membelinya’, bahkan lebih.

Membeli masa depan dengan harga saat ini adalah menabung 10 Dinar emas (42,5 emas batangan) setahun lalu untuk berangkat umroh tahun ini, dan mendapati bahwa biaya umroh ternyata cukup dibayar dengan 8 Dinar emas saja.

Membeli masa depan dengan harga sekarang adalah menabung emas mulai 12 tahun lalu dengan angka tetap Rp 250.000 per bulan untuk persiapan dana pensiun dan mendapati nilai simpanan mencapai Rp 80,4 juta saat ini. Atau naik 124% dalam 12 tahun atau sama dengan naik 10,3% per tahun.

Membeli masa depan dengan harga sekarang adalah menabung di harta hakiki, yaitu emas dan perak, yang kenaikannya menumbangkan kenaikan harga-harga yang lain. Hingga ketika diperlukan nanti, tabungan hakiki itu akan selalu mencukupi.

sumber : http://endyjkurniawan.com/2012/02/21/membeli-masa-depan-dengan-harga-hari-ini/

Contoh kasus investasi di reksa dana

1.      Jika Menginvestasikan Uang 500rb PerBulan, Namun MI Menahan Uangnya Selama 1 Tahun. Apakah Pada Bulan ke 13 Uangnya Bisa Didapatkan Seluruhnya?

Jika investasi dilakukan rutin perbulan, bukan sekali investasi. Maka investasi yang sudah berumur satu tahun hanya yang di investasikan pertama kali. Misalnya pada kasus diatas MI menahan uang yang sebelum 1 tahun dan memang dapat diambil sebelum 1 tahun dengan syarat dikenakan finalty(denda). Maka jika rutin 500rb perbulan, dan misalnya dengan 500rb bisa membeli 10 Unit Penyertaan, maka dalam waktu 1 tahun bisa punya 10X12=120 ketika bulan 13, jika ingin diambil akan dihitung berdasarkan UP yang dibeli, karena yang berumur 1 tahun hanya yang bulan pertama investasi saja (10 UP), maka jika ingin diambil semua yang 110 UP nya akan kena penalty karena belum terhitung 1 tahun.

2.      Contoh Keuntungan Diversifikasi

Jika anda menginvestasikan Rp 5.000.000 dalam reksa dana tersebut mempunyai beberapa macam saham dan 1% dari asetnya diinvestasikan pada saham perusahaan XYZ. Pada hari berikutnya, pesaing terbesar dari perusahaan XYZ kalah bersaing. Nilai saham dari XYZ mengalami penurunan 25%. Jika anda menginvestasikan seluruh uang anda pada saham XYZ, maka Rp 5.000.000 anda akan turun menjadi Rp 3.750.000. Tetapi dalam reksa dana, dimana saham XYZ hanya sebesar 1% saja, penurunan harga tersebut sedikit saja pengaruhnya

3.      Contoh Dampak dari perubahan Nilai NAB/UP reksa dana

Pada Bulan Januari, anda menginvestasikan Rp 10 Juta di dalam suatu reksa dana dengan NAB/UP Rp 10.000 maka jumlah UP reksa dana yang anda miliki adalah 1.000 unit.

Bulan Maret, harga-harga saham mengalami penurunan, sehingga nilai NAB/UP turun menjadi Rp 9.000, anda masih mempunyai 1.000 UP tetapi total nilai investasi anda sekarang menjadi Rp 9 juta.

Bulan Juni nilai NAB/UP naik menjadi Rp. 11.000, berarti investasi anda mengalami kenaikan, dimana jumlah UP yang anda miliki tetap 1.000 unit dengan nilai investasi total Rp. 11 juta.

4.      Banyak Orang Mempertanyakan Kenapa Visi Jangka Panjang Penting?. Lihat contoh ini :

Jika pada usia 10 tahun anda mendapat warisan sebesar Rp 5 juta, dan anda menginvestasikan-nya dengan return 20 persen per tahun, ketika anda lulus dari SLTA pada usia 18 tahun, investasi anda telah menjadi Rp 21,5 juta. Jika anda tetap menaruh uang tersebut sebagai investasi, maka ketika lulus universitas, investasi anda telah menjadi Rp 64,2 juta. Ketika anda berumur 30 tahun, investasi anda menjadi Rp 191,7 juta. Usia anda 50 tahun menjadi Rp. 7.35 milyar, demikian seterusnya sehingga ketika anda berusia 65 tahun, investasi anda telah menjadi Rp. 113.2 milyar. Luar biasa!

5.      Jika Investasi di Reksa Dana 5 juta, Apakah Mungkin Dalam Waktu 5 Tahun Rugi? Berapa Persen Kemungkinan Merugi Tersebut?

Selama yang saya ketahui belum pernah ada reksa dana yang merugi setelah 5 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan suatu reksa dana bisa mengalami kerugian, hanya saja persentasenya sangat kecil sekali. Maka dari itu, anda perlu memonitor reksa dana yang anda miliki untuk mengetahui perkembangannya, disini www.infovesta.com akan membantu anda untuk mengetahui perkembangan reksa dana sehingga akan mempermudah anda untuk melakukan monitoring.

sumber : www.infovesta.com

Kunci Sukses Dalam Berinvestasi Pada Reksa Dana

1.      Apakah lebih baik Bermain Saham Langsung atau Berinvestasi di Reksa Dana Saham?

Mungkin ini salah satu pertanyaan yang juga membuat anda bingung, sebenarnya hal ini kembali kepada masing-masing individu. Pada dasarnya reksa dana adalah suatu wadah untuk berinvestasi bagi investor yang :

*·    Dananya pas-pasan saja sehingga sulit untuk membeli suatu instrument (misalnya obligasi) apalagi untuk mendiversifikasinya portofolionya.

*·       Tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengelola investasinya. Dimana reksa dana sudah ada manajer investasi yang mendedikasikan waktunya untuk mengelola dana.

Untuk bermain langsung dibursa investor membutuhkan banyak hal, antara lain modal yang yang cukup, sumber informasi yang terpercaya dan sebagainya. Sehingga menurut pendapat saya untuk investor pemula lebih baik mencoba dulu lewat reksa dana saham.

2.      Bagaimana Kunci Sukses Berinvestasi di Reksa Dana?

Yang terpenting adalah jangan terlalu mudah panik dan terpancing euforia pasar. Jika memang bulan ini minus, mungkin beberapa saat lagi akan naik dengan sendirinya. Juga jangan mudah termakan gosip.

Untuk jangka waktu investasi anda sebaiknya jangka panjang karena biasanya untuk jangka panjang reksa dana jarang mengalami minus yang dapat merugikan.

Dan pilihlah perusahaan pengelola reksa dana dengan latar belakang yang bagus dan stabilitas serta likuiditas yang sudah teruji.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai reksa dana yang ingin anda pilih, dapat dilihat pada http://www.infovesta.com.

3.      Apakah Reksa Dana dengan NAB Tinggi karena Banyak Investor yang Masuk ke sana?

Reksa dana bisa memiliki NAB yang tinggi bukan hanya karena banyak investor yang masuk tetapi bisa juga karena keuntungan yang didapat oleh reksa dana tersebut atas transaksi (contohnya mendapatkan dividen) yang dilakukannya.

4.      Apakah ada Reksa Dana yang Risikonya Kecil Tapi Untungnya Lumayan?

Reksa dana merupakan sarana investasi yang adil, biasanya reksa dana yang risikonya lebih besar akan memberikan nilai return yang lebih besar pula. Tetapi tidak semua reksa dana sama, ada beberapa reksa dana yang memiliki risiko kecil dengan untung yang lumayan.

Informasi tersebut bisa anda dapatkan dengan bergabung dalam http://www.infovesta.com.

5.      Bagaimana Memilih Reksa Dana yang Tepat?

Ada dua hal yang paling dihindari oleh para investor, yaitu: kerugian yang besar dan penyesalan. Secara sederhana investasi yang baik adalah investasi yang disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing, tujuan yang ingin dicapai serta jangka waktunya.

6.      Bagaimana cara Mengetahui Mengenai Reksa Dana yang Bagus dan Aman?

Setiap reksa dana memiliki risiko, tidak ada reksa dana yang tanpa risiko. Tetapi tingkat risiko masing-masing reksa dana akan berbeda-beda yang akan berbanding lurus dengan returnnya (dapat dilihat pada penjelasan jenis-jenis reksa dana).

Kinerja reksa dana dapat di ukur, salah satunya dengan membandingkan return reksa dana dengan indeks.

7.      Cara Menjadi Investor yang bisa dibilang Handal?

Untuk menjadi seorang investor yang handal, investor harus terlebih dahulu harus tahu tujuan berinvestasi, timeline dan besarnya uang yang akan di investasikan untuk mencapai tujuan. Sehingga dari situ investor akan tahu kira-kira mana reksa dana yang cocok untuknya berinvestasi.

Serta perlunya pengontrolan untuk reksa dana yang dipilihnya, apakah reksa dana yang dipilihnya sudah sesuai.

8.      Bisakah Berinvestasi Reksa Dana secara On Line?

Mayoritas perusahaan penyelenggara reksadana mempunyai cabang di beberapa kota. Beberapa reksadana juga dijual melalui selling agent (bank) yang tentunya tersebar di hampir seluruh penjuru negeri.

Cara termudah adalah kontak langsung ke perusahaan penyelenggara reksadana, tanyakan mengenai profil/produk mereka, dan bila perlu, mintalah untuk dikirimkan prospektus produk mereka.

Alternatif lainnya, perusahaan penyelenggara reksadana mempunyai situs mereka masing-masing. Anda cukup download prospektus mereka, dan bila tertarik, download juga form pembelian mereka. Anda tinggal melakukan transfer ke bank kustodian, mengisi form pembelian, dan mengirimkan ke perusahaan penyelenggara. Mereka akan mengkonfirmasikan subscription Anda.

Atau anda dapat melihatnya dalam http://www.infovesta.com.

9.      Apakah bisa Berinvestasi dengan Tenang disalah satu Bank yang Dipercaya?

Pada dasarnya setiap bank itu sama, jika bank yang anda percaya merupakan bank kustodian suatu perusahaan reksa dana, maka anda dapat melakukan investasi ke perusahaan reksa dana dengan melalui bank kustodiannya.

Sebenarnya walaupun anda percaya tetap saja anda harus memonitor kinerja reksa dana, karena turun naiknya reksa dana tidak bergantung pada bank kustodiannya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai fungsi-fungsi bank kustodian anda dapat membacanya pada topik “Istilah-Istilah Dalam Reksa Dana.

sumber : www.infovesta.com

apakah investasi itu ?

  1. Pengertian 

Secara harafiah, investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar dibanding bunga deposito untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan akan modal. Atau  dapat diartikan juga sebagai suatu pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran sekarang untuk memperoleh keuntungan (return) yang lebih baik di masa datang.

Dengan kata lain yang lebih simple/sederhana, investasi adalah cara seseorang untuk mengelola uangnya baik itu dengan dibelikan property, ditabung atau ditanam ke dalam suatu usaha dengan tujuan mendapat keuntungan setelah masa/periode yang ditentukan sebelumnya.

  1. Bentuk-bentuk investasi 

Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa bentuk investasi yang kita ketahui, di antaranya yaitu :

    1. Investasi property 

Investasi property ini dapat berupa penanaman sejumlah uang dalam bentuk property, hal yang paling lazim biasa dilakukan adalah dalam bentuk emas, rumah ataupun tanah.

    1. Investasi ekuitas 

Investasi ekuitas ini umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dankeuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di bursa dilakukan.

  1. Resiko Investasi 

Biasanya, ada 3 resiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka akan melakukan investasi, yaitu :

    1. Turunnya Nilai Investasi 

Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah “Apakah uang saya akan hilang?” Kebanyakan orang mungkin menjawab “tidak” kalau ditanya seperti itu. Karena tidak ada orang yang mau kehilangan uangnya. Akan tetapi, setiap investasi pasti ada resikonya. Perbedaannya hanya pada ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil.

Sekarang jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 20 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Yang disebut dengan kerugian, sesekali memang harus kita alami. Karena dengan adanya kerugian, itu adalah pengalaman yang membuat kita jadi lebih banyak belajar dalam berinvestasi.

    1. Sulitnya Produk Investasi itu Dijual 

Resiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual/diuangkan kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau menerima atau membeli mata uang asing Anda bila kondisi uang secara fisik robek, rusak atau kumal.

Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, yaitu mereka yang hobi akan lukisan juga, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan bagi orang yang menjualnya.

Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual.

    1. Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa 

Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.

Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.

Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin belum Anda ketahui, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.

  1. Cara Mengurangi Resiko Investasi 

Untuk mengurangi resiko, cara termudah adalah berinvestasi di berbagai sarana investasi. Cara ini disebut dengan membuat portofolio investasi. Tujuan dari cara ini adalah mengurangi kerugian investasi yang mungkin timbul dari suatu sarana investasi dengan menutupnya menggunakan keuntungan yang diperoleh dari sarana investasi yang lain. Misalnya berinvestasi pada reksa dana dan pada tabungan. Jika keduanya memberikan keuntungan maka investor tidak akan menderita kerugian. Tetapi bagaimana jika salah satunya mengalami kerugian, misalnya nilai reksa dana turun atau bank dilikuidasi? Dengan adanya portofolio ini maka diharapkan kerugian salah satu investasi dapat dikurangi oleh keuntungan dari investasi lain. Kalau dua-duanya rugi, berarti itu cobaan jika investor menggunakan investasi secara syariah dan mungkin peringatan atau bahkan azab jika investasi tersebut tidak sesuai syariah.

Jadi inti mengurangi resiko investasi adalah portofolio : “jangan meletakkan banyak telur dalam satu keranjang” karena jika terjatuh, maka telur akan lebih banyak yang pecah dibandingkan jika ditaruh pada beberapa keranjang jika keranjang yang lain tidak jatuh.

  1. Produk Investasi 

Secara umum, produk investasi dikelompokkan berdasarkan hasilnya menjadi 2 golongan yaitu :

  • Produk Investasi Pendapatan Tetap (fixed income investment), yaitu produk investasi yang sudah pasti memberikan pendapatan (biasanya disebut bunga), dan uang yang Anda diinvestasikan tidak akan berkurang nilainya. Contoh : Deposito dan Tabungan di Bank.
  • Produk Investasi Pertumbuhan (growth income investment), yaitu produk investasi yang tidak memberikan hasil pasti berupa bunga, tetapi hanya memberikan hasil apabila dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Contoh : saham, emas, rumah, barang-barang koleksi, mata uang asing. Risiko produk seperti ini adalah uang yang Anda investasikan bisa berkurang nilanya apabila produk investasi itu dijual dengan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga ketika Anda membelinya.
  1. Proses Keputusan Investasi 

Proses Keputusan Investasi merupakan keputusan yang berkesinambungan (on going process) dengan tahap-tahap sbb:

  • Penentuan Tujuan berinvestasi 

Dalam penentuan tujuan berinvestasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jangka waktu investasi (pendek/panjang), berapa target return yang mau dicapai.

  • Penentuan Kebijakan Investasi 

Investor harus mengerti karakter risiko (risk profile) masing-  masing apakah seorang yang mau mengambil risiko atau menghindari risiko, berapa banyak dana yang akan diinvestasikan,  fleksibilitas investor dalam waktu untuk memantau investasi, pengetahuan akan pasar modal.

  • Pemilihan strategi portofolio dan asset 

Setelah mengetahui hal-hal pada point 1 dan 2 di atas maka kita dapat membentuk suatu portofolio yang diharapkan efisien dan optimal.

  • Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio 

Mengukur kinerja portofolio yang telah dibentuk, apakah sudah   sesuai dengan tujuan.  Alat untuk mengukur kinerja portofolio ada 3 yang cukup populer yaitu Sharpe’s measures, Treynor’s measures dan Jensen measures.

  1. Komoditas

Komoditas berkaitan dengan saham perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan-bahan mentah seperti minyak bumi, emas, perak dan logam-logam dasar, seperti almunium, tembaga dan seng